Wednesday 20 March 2013

Pengembangan Sistem Informasi


Perlunya Pengembangan Sistem Informasi

Kebutuhan akan suatu barang dan jasa semakin meningkat.  Seiring dengan itu bermunculan perusahaan sejenis yang siap menjadi pesaing  yang dapat menghambat perkembangan suatu perusahaan. Kecanggihan peralatan telekomunikasi mempercepat perusahaan-perusahaan lokal memasuki kancah persaingan dengan perusahaan asing. Persaingan yang ketat akibat pasar bebas memaksa perusahaan di Indonesia untuk memiliki keunggulan dan fleksibilitas, mutu product  atau jasa yang dihasilkan serta efektifitas pembiayaan.
Fleksibilitas merupakan tuntutan pasar yang senantiasa menghendaki perusahaan mampu menghasilkan product  dan jasa yang memenuhi kebutuhan konsumen yang selalu mengalami perubahan dan perbaikan manfaat. Kemampuan perusahaan untuk melakukan penyesuaian dengan cepat setiap perubahan kebutuhan konsumen tersebut menjadi kunci yang menentukan keberhasilan dalam menempatkan diri setapak lebih maju dari perusahaan pesaing.
Dengan adanya perkembangan teknologi informasi mengakibatkan kemudahan bagi konsumen dalam melakukan akses terhadap mutu product  dan jasa yang akan mereka beli. Dengan demikian, hanya perusahaan yang mampu menghasilkan product  dan jasa yang memenuhi mutu yang dibutuhkan oleh konsumen yang akan mampu menjadi pemimpin dalam persaingan pasar.
Sistem perekonomian makin lama semakin kompleks dan tidak dapat dipungkiri bahwa sistem informasi yang baik memegang peranan penting dan sangat diperlukan dalam upaya meningkatkan pelayanan kepada pelanggan yang akhirnya mempengaruhi keberhasilan suatu perusahaan merebut pangsa pasar untuk dapat mempertahankan kelangsungan usahanya.
Untuk mananggulangi hal itu pihak manajemen harus secara terus menerus melakukan perbaikan di berbagai sektor, mulai dari perorganisasian manajemen dan melakukan pembinaan karyawan untuk dapat bekerja secara efektif dan efisien agar mampu memberikan pelayanan yang terbaik bagi pelanggan serta telah menjadi keharusan melakukan pengembangan sistem informasi berbasis komputer hingga pada akhirnya mampu bersaing.
Berdasarkan uraian di atas maka biaya merupakan faktor penting dalam menjamin perusahaan dalam memenangkan persaingan pasar. Konsumen akan memilih prosedur yang mampu menghasilkan product  dan jasa yang memiliki mutu tinggi dengan harga murah. Dengan demikian perusahaan senantiasa berusaha menghasilkan kegiatan-kegiatan yang tidak menambah nilai bagi konsumen yang akan memenangkan persaingan jangka panjang


Prinsip Pengembangan Sistem Informasi

1. Pentingnya Pengembangan Sistem Informasi
a. Adanya permasalahan – permasalahan (problem) yang timbul di sistem yang lama. Permasalahan yang timbul dapat berupa:
- Kecurangan – kecurangan disengaja yang menyebabkan tidak amannya harta kekayaan perusahaan dan kebenaran dari data menjadi kurang terjamin.
- Kesalahan – kesalahan yang tidak disengaja yang juga dapat menyebabkan kebenaran dari data kurang terjamin.
- Tidak efisiennya operasi.
- Tidak ditaatinya kebijaksanaan manajemen yang telah ditetapkan.
b. Pertumbuhan Organisasi yang menyebabkan harus disusunnya sistem yang baru. Pertumbuhan organisasi diantaranya adalah kebutuhan informasi yang semakin luas, volume pengolahan data semakin meningkat, perubahan prinsip akuntansi yang baru. Karena adanya perubahan ini, maka menyebabkan sistem yang lama tidak efektif lagi, sehingga sistem yang lama sudah tidak dapat memenuhi lagi kebutuhan informasi yang dibutuhkan manajemen.
c. Untuk meraih kesempatan – kesempatan (oppotunities).
Teknologi informasi telah berkembang dengan cepat. Teknologi informasi telah berkembang dengan cepat. Perangkat keras komputer, perangkat lunak, dan teknologi komunikasi telah begitu cepat berkembang. Organisasi mulai merasakan bahwa teknologi informasi ini perlu digunakan untuk meningkatkan penyediaan informasi sehingga dapat mendukung dalam proses pengambilan keputusan yang akan dilakukan oleh manajemen.
d. Adanya instruksi – instruksi (directives)
Penyusunan sistem yang baru dapat juga terjadi karena adanya instruksi – instruksi dari atas pimpinan ataupun dari luar organisasi seperti misalnya peraturan pemerintah.
2. Tujuan Pengembangan Sistem Informasi
- Memecahkan permasalahan – permasalahan
- Meraih kesempatan – kesempatan
- Memenuhi instruksi yang diberikan
3. Harapan Informasi Setelah Menerapkan Sistem Informasi
a. Performance (Kinerja)
- Diukur menggunakan throughput dan response time
b. Information (Informasi)
- Peningkatan kualitas informasi
c. Economy (Ekonomis)
- Peningkataan manfaat vs penurunan biaya
d. Control (Pengendalian)
- Mendeteksi dan memperbaiki kesalahan
e. Efficiency (Efisiensi)
- Efisien operasional
f. Services (Pelayanan)
- Peningkatan pelayanan sistem
4. Prinsip Pengembangan Sistem Informasi
a. Sistem yang dikembangkan adalah untuk manajemen.
b. Sistem yang dikembangkan adalah investasi modal yang besar.
c. Sistem yang dikembangkan memerlukan orang yang terdidik.
d. Tahapan kerja dan tugas – tugas yang harus dilakukan dalam proses pengembangan sistem.
e. Proses pengembangan sistem tidak harus urut.
f. Jangan tekut membatalkan proyek.
g. Dokumentasi harus ada untuk pedoman dalam pengembangan sistem.


Tahap Pengembangan Sistem Informasi (SDLC)

SDLC adalah tahapan-tahapan pekerjaan yang dilakukan oleh analis sistem dan programmer dalam membangun sistem informasi. Langkah yang digunakan meliputi :
1. Melakukan survei dan menilai kelayakan proyek pengembangan sistem informasi
2. Mempelajari dan menganalisis sistem informasi yang sedang berjalan
3. Menentukan permintaan pemakai sistem informasi
4. Memilih solusi atau pemecahan masalah yang paling baik
5. Menentukan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software)
6. Merancang sistem informasi baru
7. Membangun sistem informasi baru
8. Mengkomunikasikan dan mengimplementasikan sistem informasi baru
9. Memelihara dan melakukan perbaikan/peningkatan sistem informasi baru bila diperlukan
System Development Lyfe Cycle (SDLC) adalah keseluruhan proses dalam membangun sistem melalui beberapa langkah. Ada beberapa model SDLC. Model yang cukup populer dan banyak digunakan adalah waterfall. Beberapa model lain SDLC misalnya fountain, spiral, rapid, prototyping, incremental, build & fix, dan synchronize & stabilize.
Dengan siklus SDLC, proses membangun sistem dibagi menjadi beberapa langkah dan pada sistem yang besar, masing-masing langkah dikerjakan oleh tim yang berbeda.
Dalam sebuah siklus SDLC, terdapat enam langkah. Jumlah langkah SDLC pada referensi lain mungkin berbeda, namun secara umum adalah sama. Langkah tersebut adalah
1. Analisis sistem, yaitu membuat analisis aliran kerja manajemen yang sedang berjalan
2. Spesifikasi kebutuhan sistem, yaitu melakukan perincian mengenai apa saja yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem dan membuat perencanaan yang berkaitan dengan proyek sistem
3. Perancangan sistem, yaitu membuat desain aliran kerja manajemen dan desain pemrograman yang diperlukan untuk pengembangan sistem informasi
4. Pengembangan sistem, yaitu tahap pengembangan sistem informasi dengan menulis program yang diperlukan
5. Pengujian sistem, yaitu melakukan pengujian terhadap sistem yang telah dibuat
6. Implementasi dan pemeliharaan sistem, yaitu menerapkan dan memelihara sistem yang telah dibuat
Siklus SDLC dijalankan secara berurutan, mulai dari langkah pertama hingga langkah keenam. Setiap langkah yang telah selesai harus dikaji ulang, kadang-kadang bersama expert user, terutama dalam langkah spesifikasi kebutuhan dan perancangan sistem untuk memastikan bahwa langkah telah dikerjakan dengan benar dan sesuai harapan. Jika tidak maka langkah tersebut perlu diulangi lagi atau kembali ke langkah sebelumnya.
Kaji ulang yang dimaksud adalah pengujian yang sifatnya quality control, sedangkan pengujian di langkah kelima bersifat quality assurance. Quality control dilakukan oleh personal internal tim untuk membangun kualitas, sedangkan quality assurance dilakukan oleh orang di luar tim untuk menguji kualitas sistem. Semua langkah dalam siklus harus terdokumentasi. Dokumentasi yang baik akan mempermudah pemeliharaan dan peningkatan fungsi sistem

Sumber :

Saturday 16 March 2013

Sejarah Perbankan Indonesia



Balladhika R. (31110319) 3DB19


Sejarah Perbankan Indonesia


Bank adalah sebuah lembaga intermediasi keuangan umumnya didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan menerbitkan promes atau dikenal sebagai banknote kata bank berasal dari bahasa intalia banca berarti tempat penukaran uang. Sedangkan menurut undang-undang perbankan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkanya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak

Usaha perbankan dimulai dari zaman Babylonia, dilanjutkan ke zaman Yunani Kuno dan Romawi. Pada saat itu, kegiatan utama bank hanya sebagai tempat tukar menukar uang. Selanjutnya, kegiatan bank berkembang menjadi tempat penitipan dan peminjaman uang. Uang yang disimpan oleh masyarakat, oleh bank dipinjamkan kembali ke masyarakat yang membutuhkannya.

Bank pertama kali didirikan dalam bentuk seperti sebuah firma pada umumnya pada tahun 1690, pada saat kerajaan inggris berkemauan merencanakan membangun kembali kekuatan armada laut perancis akan tetapi pemerintahan inggris saat itu tidak mempunyai kemampuan pendanaan kemudian berdasarkan gagasan Wiliam Paterson yang kemudian oleh Charles Montagu direalisasikan dengan memenuhi dana pembiayaan tersebut hanya dalam waktu dua belas hari
Sejarah mecatat asal mula dikenalnya kegiatan perbankan adalah pada zaman kerajaan tempo dulu di daratan Eropa kemudian usaha perbankan ini berkembang ke asia barat oleh para pedagang. Perkembangan perbankan di Asia, Afrika dan Amerika dibawa oleh bangsa Eropa pada saat melakukan penjajahan ke negara jajahannya baik di Asia, Afrika maupun benua Amerika. Bila ditelusuri sejarah dikenalnya perbankan dimulai dari jasa penukaran uang sehingga dalam sejarah perbankan arti bak dikenal sebagai meja tempat penukaran uang. Dalam perjalanan sejarah kerajaan pada masa dahulu penukaran uangnya dilakukan antar kerajaan yang satu dengan kerajaan yang lain. Kegiatan penukaran ini sekarang dikenal dengan nama Pedangan Vluta Asing (Money Changer). Kemudian dalam perkembangan selanjutnya, kegiatan operasional perbankan berkembang lagi menjadi tempat penitipan uang atau yang disebut sekarang ini kegiatan simpanan. Berikutnya kegiatan perbankan bertambah dengan kegiatan peminjaman kembali kepada masyarakat yang membutuhkannya. Jasa jasa bank lainnya menyusul sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat yang semakin beragam.

Sementara itu, mengenai sejarah perbankan di Indonesia tidak terlepas dari zaman penjajahan Hindia Belanda. Pada saat itu terdapat beberapa bank yang memegang peranan penting di Hindia Belanda antara lain: De Javasche NV, De Post Paar Bank, De Algemenevolks Crediet Bank, Nederland Handles Maatscappij (NHM), Nationale Handles Bank (NHB), dan De Escompto Bank NV.

Di samping itu, terdapat pula bank-bank milik pribumi, Cina, Jepang, dan Eropa lainnya. Bank-Bank tersebut antara lain: Bank Nasional Indonesia, Bank Abuah Saudagar, NV Bank Boemi, The matsui Bank, The Bank of China, dan Batavia Bank.

Jasa bank sangat penting dalam pembangunan ekonomi suatu negara, jasa perbankan pada umumnya bertujuan
Sebagai penyedia mekanisme dan alat pembayaran yang efisien bagi nasabah. Intuk ini bank menyediakan uang tunai, tabungan, dan kartu kredit ini adalah peran bank yang paling penting dalam kehidupan ekonomi tanpa adanya penyedia alat pembayaran yang efisien ini maka barang hanya dapat diperdagangkan dengan

Di zaman kemerdekaan perbankan di Indonesia bertambah maju dan berkembang lagi. Beberapa bank Belanda dinasionalisir oleh pemerintahan Indonesia. Bank-bank yang ada di zaman awal kemerdekaan, antara lain:

a. Bank Negara Indonesia yang didirikan tanggal 5 Juli 1946 kemudian menjadi BNI 1946.
b. Bank Rakyat Indonesia yang didirikan tanggal 22 Februari 1946. Bank ini berasal dari DE ALGEMENE VOLKCREDIET bank atau Syomin Ginko.
c. Bank Surakarta MAI (Maskapai Adil Makmur) tahun 1945 di Solo.
d. Bank Indonesia di Palembang tahun 1946.
e. Bank Dagang Nasional Indonesia tahun 1946 di Medan.
f. Indonesia Banking Corporation tahun 1946 di Yogyakarta, kemudian menjadi Bank Amerta.
g. NV Bank Sulawesi di Manado tahun 1946.
h. Bank Dagang Indonesia NV di Banjarmasin tahun 1949.

Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak”.
Berdasarkan pengertian di atas, bank merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan, artinya aktivitas perbankan selalu berkaitan dalam bidang keuangan

Asas, Fungsi, dan Tujuan Perbankan Indonesia :
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, perbankan Indonesia dalam melakukan usahanya berasaskan demokrasi ekonomi dengan menggunakan prinsip kehati-hatian. Demokrasi ekonomi itu sendiri dilaksanakan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Berdasarkan asas yang digunakan dalam perbankan, maka tujuan perbankan Indonesia adalah menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan pembangunan dan hasilhasilnya, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional ke arah peningkatan kesejahteraan rakyat banyak.
Berdasarkan UU No. 10 Tahun 1998, fungsi bank di Indonesia adalah:
a. Sebagai tempat menghimpun dana dari masyarakat Bank bertugas mengamankan uang tabungan dan deposito berjangka serta simpanan dalam rekening koran atau giro.
Fungsi tersebut merupakan fungsi utama bank.
b. Sebagai penyalur dana atau pemberi kredit Bank memberikan kredit bagi masyarakat yang membutuhkan terutama untuk usaha-usaha produktif.

JENIS-JENIS BANK :
Dalam prakteknya bank dibagi dalam beberapa jenis. Perbedaan jenis bank dapat dilihat dari segi fungsi, serta kepemilikannya.
Dilihat dari segi fungsinya, bank dibedakan berdasarkan luasnya kegiatan atau jumlah produk yang dapat ditawarkan serta jangkauan wilayah operasinya.
- Bank Sentral, merupakan bank yang mengatur berbagai kegiatan yang berkaitan dengan dunia perbankan dan dunia keuangan disuatu negara. Disetiap negara hanya ada satu bank sentral yang dibantu oleh cabang-cabangnya.
- Bank Umum, adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secdara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
- Bank Perkreditan Rakyat, adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
Dilihat dari segi kepemilikannya, bank dibedakan dari segi kepemilikkan sahamnya
- Bank milik negara (pemerintah), merupakan bank yang akte pendirian dan modal bank ini sepenuhnya dimiliki oleh Pemerintah Indonesia, sehingga seluruh keuntungan bank ini dimiliki oleh pemerintah.
- Bank milik swasta nasional, merupakan bank yang seluruh atau sebagian besar sahamnya dimiliki oleh swasta nasional.
- Bank milik koperasi, merupakan bank yang kepemilikan sahamnya dimiliki oleh perusahaan yang berbadan hokum koperasi.
- Bank milik asing, merupakan cabang dari bank yang ada diluar negeri, baik milik swasta asing maupun pemerintah asing.
- Bank milik campuran, merupakan bank yang kepemilikannya sahamnya campuran antara pihak asing dan pihak swasta nasional.


Dilihat dari segi kemampuannya melayani masyarakat, bank umum dapat dibagi ke dalam:
- Bank Devisa, merupakan bank yang dapat melaksanakan transaksi keluar negeri atau yang berhubungan dengan mata uang asing secara menyeluruh.
- Bank non Devisa, merupakan bank yang mempunyai izin untuk melaksanakan transaksi sebagai bank devisa, sehingga tidak dapat melaksankan transaksi seperti halnya bank devisa.

Dilihat dari segi kegiatannya :
- Bank Retail
- Bank Korporasi
- Bank komersial
- Bank Pedesaan
- Bank Pembangunan

Dilihat dari segi caranya menetukan harga, baik harga jual maupun harga beli:
- Bank berdasarkan prinsip konvensional (Barat)
- Bank berdasarkan prinsip Syariah (Islam)
SUMBER :

http://danar-pake.blogspot.com/2012/03/sejarah-perbankan.html

http://gunturarifianto.blogspot.com/2012/03/sejarah-perbankan-di-indonesia.html

http://yangmantapajadeh.blogspot.com/2012/03/sejarah-perbankan-di-indonesia.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Bank

http://sejarahbank.blogspot.com/

http://royheuward.blogspot.com/2012/03/sejarah-perbankan.html

http://afand.abatasa.com/post/detail/2357/sejarah-perbankan--pengertian-asas-fungsi-dan-tujuan