Balladhika Ratindradana (1A113385) 4KA44
Manusia dan Keadilan
Definisi Keadilan
Menurut Aristoteles keadilan adalah kelayakan dalam tindakan
manusia. Kelayakan didefinisikan sebagai titik tengah diantara ke dua ujung
ekstrem yang terlalu banyak dan terlalu sedikit. Kedua ujung ekstrem itu
menyangkut dua orang atau benda. Bila kedua orang tersebut mempunyai kesamaan
dalam ukuran yang telah ditetapkan, maka masing-masing orang harus memperoleh
benda atau hasil yang sama. kalau tidak sama, maka masing-masing orang akan
menerima bagian yang tidak sama
Contoh Keadilan
Seseorang menjual sayuran kepada kita, setelah tawar menawar
disepakati satu harga nak untuk itu sipembeli memberikan sejumlah uang sesuai
kesepakatan dan sebaliknya si penjual menyerahkan sejumlah sayuran yang telah
disepakati pula.hal demikian merupakan contoh keadilan yang ada bagi keduanya
karena mereka sama-sama merasa tidak dirugikan; lain halnya kalau ada pihak
yang curang pasti ada ketidak-adilan yang tidak disadari oleh yang dicurangi
walau sebenarnya Allah Swt selalu mencatatnya
Keadilan Sosial
Hubungan satu sila pancasila dengan keadilan sosial
Adil mempunyai bobot yang lebih berat dibandingkan dengan
makmur dan sentosa. Rakyat bisa tahan dengan ketidak makmuran, akan tetapi
rakyat tidak akan tahan dengan ketidak adilan.
Apabila keadilan sudah ditegakkan, maka kemakmuran hanya masalah waktu, dan sentosa atau kesejahteraan pasti akan menyusul. Akan tetapi jika kemakmuran yang didahulukan, maka keadilan belum tentu akan tercapai, bahkan bisa menjadi semakin jauh. Kemakmuran tanpa keadilan adalah kemakmuran semu, yang pada akhirnya akan menjadi suatu keruntuhan.
Apabila keadilan sudah ditegakkan, maka kemakmuran hanya masalah waktu, dan sentosa atau kesejahteraan pasti akan menyusul. Akan tetapi jika kemakmuran yang didahulukan, maka keadilan belum tentu akan tercapai, bahkan bisa menjadi semakin jauh. Kemakmuran tanpa keadilan adalah kemakmuran semu, yang pada akhirnya akan menjadi suatu keruntuhan.
5 Wujud keadilan sosial dalam perbuatan dan sikap
1. Perbuatan luhur yang mencerminkan sikap
dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.
2. Sikap adil terhadap sesama, menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban serta menghormati hak-hak orang lain.
3. Sikap suka memberikan pertolongan kepada orang yang memerlukan.
4. Sikap suka bekerja keras.
5. Sikap menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan bersama.
2. Sikap adil terhadap sesama, menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban serta menghormati hak-hak orang lain.
3. Sikap suka memberikan pertolongan kepada orang yang memerlukan.
4. Sikap suka bekerja keras.
5. Sikap menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan bersama.
8 Jalur pemerataan asas keadilan
1. Pemerataan pemenuhan kebutuhan pokok rakyat banyak
khususnya pangan, sandang dan perumahan.
2. Pemerataan memperoleh pendidikan dan pelayanan kesehatan.
3. Pemerataan pembagian pendapatan.
4. Pemerataan kesempatan kerja.
5. Pemerataan kesempatan berusaha.
6. Pemerataan kesempatan berpartisipasi dalam pembangunan
khususnya bagi generasi muda dan kaum wanita.
7. Pemerataan penyebaran pembangunan di seluruh wilayah
tanah air.
8. Pemerataan kesempatan memperoleh keadilan.
Macam-macam keadilan
1. Keadilan Legal atau Keadilan Moral
2. Keadilan Distributif
3. Keadilan Komutatif
Kejujuran
Pengertian kejujuran
Kejujuran adalah apa-apa yang dikatakan seseorang sesuai
dengan hati nuraninya, apa yang dikatakan sesuai dengan kenyataan yang ada.
Sedang kenyataan yang ada itu adalah kenyataan yang benar-benar ada. Jujur juga
berarti seseorang bersih hatinya dari perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh
agama dan hukum.
Hakekat kejujuran
Jujur bermakna keselarasan antara berita dengan kenyataan
yang ada. Jadi, kalau suatu berita sesuai dengan keadaan yang ada, maka
dikatakan benar/jujur, tetapi kalau tidak, maka dikatakan dusta. Kejujuran itu
ada pada ucapan, juga ada pada perbuatan, sebagaimana seorang yang melakukan
suatu perbuatan, tentu sesuai dengan yang ada pada batinnya. Seorang yang
berbuat riya’ tidaklah dikatakan sebagai seorang yang jujur karena dia telah
menampakkan sesuatu yang berbeda dengan apa yang dia sembunyikan (di dalam
batinnya).
Kecurangan
Pengertian kecurangan
Menurut G. Jack Bologna, Robert J. Lindquist dan Joseph T.
Wells. Kecurangan adalah penipuan kriminal yang bermaksud memberi manfaat
keuangan kepada si penipu. Pengertian tersebut menjelaskan bahwa kriminal bukan
digunakan secara ketat dalam arti hukum. Kriminal berarti setiap tindakan
kesalahan yang serius yang dilakukan dengan maksud jahat. Dengan demikian,
meskipun seorang pelaku kecurangan dapat menghindari penuntutan kriminal secara
berhasil, tindakan kriminal mereka tetap dipertimbangkan. Kecurangan adalah
istilah umum, mencakup berbagai ragam alat yang kecerdikan manusia dapat
direncanakan, dilakukan oleh seseorang individual, untuk memperoleh manfaat
terhadap pihak lain dengan penyajian yang palsu.
Sebab-sebab orang melakukan kecurangan
a. Penyembunyian (concealment)
Kesempatan tidak terdeteksi. Pelaku perlu menilai
kemungkinan dari deteksi dan hukuman sebagai akibatnya.
b. Kesempatan/Peluang (opportunity)
Pelaku perlu berada pada tempat yang tepat, waktu yang tepat
agar dapat mendapatkan keuntungan atas kelemahan khusus dalam sistem dan juga
menghindari deteksi.
c. Motivasi (motivation)
Pelaku membutuhkan motivasi untuk melakukan aktivitas
demikian, suatu kebutuhan pribadi seperti ketamakan/kelobaan/kerakusan dan
motivator yang lain.
Pemulihan Nama Baik
Pengertian nama baik
Nama baik merupakan tujuan utama orang hidup. Nama baik
adalah nama yang tidak tercela. Setiap
orang menjaga dengan hati-hati agar namanya tetap baik. Lebih-lebih jika ia
menjadi teladan bagi orang/tetangga disekitarnya adalah suatu kebanggaan batin
yang tak ternilai harganya.
Hakekat pemulihan nama baik
Pada hakikatnya pemulihan nama baik itu adalah kesadaran
yang disadari oleh manusia karena dia melakukan kesalahan di dalam hidupnya,
bahwa perbuatan yang dia lakukan tersebut tidak sesuai dengan norma – norma
atau aturan – aturan yang ada di negeri ini, selain itu perbuatan yang
menyebabkan hilangnya nama baik seseorang adalah karena perbuatan yang mereka
lakukan itu tidak sesuai dengan aklakul karimah (akhlak yang baik menurut sifat
– sifat Rasulullah SAW).
Pengertian Pembalasan
Pengertian pembalasan
Pembalasan ialah suatu reaksi atas perbuatan orang lain.
Reaksi itu dapat berupa perbuatan yang serupa, perbuatan yang seimbang, tingkah
laku yang serupa, tingkah laku yang seimbang. Pembalasan disebabkan oleh adanya
pergaulan. Pergaulan yang bersahabat mendapat balasan yang bersahabat.
Sebaliknya pergaulan yagn penuh kecurigaan menimbulkan balasan yang tidak
bersahabat pula. Pada dasarnya, manusia adalah mahluk moral dan mahluk sosial.
Penyebab pembalasan
Penyebab tejadinya pembalasan adalah karena terjadinya
tingkat rasa balas dendam karena sakit hati yang terlalu tinggi, sehingga
selalu teringat dan menyebabkan seseorang ingin melakukan pembalasan
Contoh pembalasan
Dalam suatu pekerjaan adanya rasa saling kecemburuan antar
karyawan yang dimana hal itu secara tidak langsung mengambil objek yang di
kerjakan, maka dari semua itu akan timbul di dalam dirinya yang hanya
mementingkan objek itu sendiri, artinya suatu pembalasan terjadi karena adanya
seorang yang memulai secara curang/licik, maka pihak yang bersangkutan akan
memulai pembalasannya dari apa yang sudah di ambil.
Manusia dan Pandangan Hidup
Definisi pandangan hidup
Pandangan Hidup adalah pendapat atau pertimbagan yanag
dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia..
Pendapat atau pertimbangan itu hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya.
Pendapat atau pertimbangan itu hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya.
Macam-macam sumber pandangan hidup
a. Pandangan hidup yang berasal dari agama, yaitu pandangan
hidup yang mutlak kebenarannya.
b. Pandangan hidup yang berupa ideology, yaitu
disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada Negara.
c. Pandangan berdasarkan renungan, yaitu pandangan hidup
yang relative kebenarannya.
Definisi ideologi
Suatu kumpulan gagasan, ide-ide dasar, keyakinan serta
kepercayaan yang bersifat sistematis yang memberikan arah dan tujuan yang
hendak dicapai dalam kehidupan nasional suatu bangsa dan negara
Sebutkan dan jelaskan 2 hak ideologi
a. Hak memperoeh
kebebasan
Setiap orang berhak atau bebas melakukan segala apapun untuk
memberikan ide dan gagasan yang memberikan arah dan tujuan yang hendak dicapai
dalam kehidupan sehari-hari
b. Hak memperoleh
perlindungan sebagai warga negara
Setiap warga negara memiliki kewajiban untuk berperan serta
dalam membela, mempertahankan kedaulatan negara indonesia dari serangan musuh
Cita-Cita
Pengertian cita-cita
Cita-cita menurut definisi adalah keinginan, harapan, atau
tujuan yang selalu ada dalam pikiran. Tidak ada orang hidup tanpa cita-cita,
tanpa berbuat kebajikan, dan tanpa sikap hidup. Cita-cita itu perasaan hati
yang merupakan suatu keinginan yang ada dalam hati. Cita-cita yang merupakan bagian
atau salah satu unsur dari pandangan hidup manusia, yaitu sesuatu yang ingin
digapai oleh manusia melalui usaha.
Menuliskan 1 contoh cita-cita
Menjadi Dokter, Dokter adalah seseorang yang mempunyai jasa
menyembuhkan pasien atau seseorang yang sedang sakit. Dokter dapat menyembuhkan
penyakit yang diderita pasien.
Kebijakan
Pengertian kebijakan
Kebijakan adalah rangkaian konsep dan asas
yang menjadi pedoman dan dasar rencana dalam pelaksanaan suatu
pekerjaan, kepemimpinan, dan cara bertindak. Istilah ini dapat diterapkan
pada pemerintahan, organisasi dan kelompok sektor swasta,
serta individu. Kebijakan berbeda
dengan peraturan dan hukum. Jika hukum dapat memaksakan atau
melarang suatu perilaku (misalnya suatu hukum yang mengharuskan
pembayaran pajak penghasilan), kebijakan hanya menjadi pedoman tindakan
yang paling mungkin memperoleh hasil yang diinginkan
Faktor2 yang menentukan tingkah laku seseorang
Faktor Internal
Tingkah laku manusia adalah corak kegiatan yang sangat dipengaruhi oleh faktor yang ada dalam dirinya. Faktor-faktor intern yang dimaksud antara lain jenis ras/keturunan, jenis kelamin, sifat fisik, kepribadian, bakat, dan intelegensia. Faktor-faktor tersebut akan dijelaskan secara lebih rinci seperti di bawah ini.
Tingkah laku manusia adalah corak kegiatan yang sangat dipengaruhi oleh faktor yang ada dalam dirinya. Faktor-faktor intern yang dimaksud antara lain jenis ras/keturunan, jenis kelamin, sifat fisik, kepribadian, bakat, dan intelegensia. Faktor-faktor tersebut akan dijelaskan secara lebih rinci seperti di bawah ini.
1. Jenis Ras/ Keturunan
Setiap ras yang ada di dunia memperlihatkan tingkah laku yang khas. Tingkah laku khas ini berbeda pada setiap ras, karena memiliki ciri-ciri tersendiri. Ciri perilaku ras Negroid antara lain bertemperamen keras, tahan menderita, menonjol dalam kegiatan olah raga.
2. Jenis Kelamin
Perbedaan perilaku berdasarkan jenis kelamin antara lain cara berpakaian, melakukan pekerjaan sehari-hari, dan pembagian tugas pekerjaan. Perbedaan ini bisa dimungkikan karena faktor hormonal, struktur fisik maupun norma pembagian tugas. Wanita seringkali berperilaku berdasarkan perasaan, sedangkan orang laki-laki cenderug berperilaku atau bertindak atas pertimbangan rasional.
Perbedaan perilaku berdasarkan jenis kelamin antara lain cara berpakaian, melakukan pekerjaan sehari-hari, dan pembagian tugas pekerjaan. Perbedaan ini bisa dimungkikan karena faktor hormonal, struktur fisik maupun norma pembagian tugas. Wanita seringkali berperilaku berdasarkan perasaan, sedangkan orang laki-laki cenderug berperilaku atau bertindak atas pertimbangan rasional.
3. Sifat Fisik
Kretschmer Sheldon membuat tipologi perilaku seseorang berdasarkan tipe fisiknya. Misalnya, orang yang pendek, bulat, gendut, wajah berlemak adalah tipe piknis. Orang dengan ciri demikian dikatakan senang bergaul, humoris, ramah dan banyak teman
Kretschmer Sheldon membuat tipologi perilaku seseorang berdasarkan tipe fisiknya. Misalnya, orang yang pendek, bulat, gendut, wajah berlemak adalah tipe piknis. Orang dengan ciri demikian dikatakan senang bergaul, humoris, ramah dan banyak teman
4. Kepribadian
Kepribadian adalah segala corak kebiasaan manusia yang terhimpun dalam dirinya yang digunakan untuk bereaksi serta menyesuaikan diri terhadap segala rangsang baik yang datang dari dalam dirinya maupun dari lingkungannya, sehingga corak dan kebiasaan itu merupakan suatu kesatuan fungsional yang khas untuk manusia itu.
Kepribadian adalah segala corak kebiasaan manusia yang terhimpun dalam dirinya yang digunakan untuk bereaksi serta menyesuaikan diri terhadap segala rangsang baik yang datang dari dalam dirinya maupun dari lingkungannya, sehingga corak dan kebiasaan itu merupakan suatu kesatuan fungsional yang khas untuk manusia itu.
5. Intelegensia
Intelegensia adalah keseluruhan kemampuan individu untuk berpikir dan bertindak secara terarah dan efektif. Bertitik tolak dari pengertian tersebut, tingkah laku individu sangat dipengaruhi oleh intelegensia.
Intelegensia adalah keseluruhan kemampuan individu untuk berpikir dan bertindak secara terarah dan efektif. Bertitik tolak dari pengertian tersebut, tingkah laku individu sangat dipengaruhi oleh intelegensia.
6. Bakat
Bakat adalah suatu kondisi pada seseorang yang memungkinkannya dengan suatu latihan khusus mencapai suatu kecakapan, pengetahuan dan keterampilan khusus, misalnya berupa kemampuan memainkan musik, melukis, olah raga, dan sebagainya'
Bakat adalah suatu kondisi pada seseorang yang memungkinkannya dengan suatu latihan khusus mencapai suatu kecakapan, pengetahuan dan keterampilan khusus, misalnya berupa kemampuan memainkan musik, melukis, olah raga, dan sebagainya'
Faktor Eksternal
1. Pendidikan
Inti dari kegiatan pendidikan adalah proses belajar mengajar. Hasil dari proses belajar mengajar adalah seperangkat perubahan perilaku. Dengan demikian pendidikan sangat besar pengaruhnya terhadap perilaku seseorang.
Inti dari kegiatan pendidikan adalah proses belajar mengajar. Hasil dari proses belajar mengajar adalah seperangkat perubahan perilaku. Dengan demikian pendidikan sangat besar pengaruhnya terhadap perilaku seseorang.
2. Agama
Agama akan menjadikan individu bertingkah laku sesuai dengan norma dan nilai yang diajarkan oleh agama yang diyakininya.
Agama akan menjadikan individu bertingkah laku sesuai dengan norma dan nilai yang diajarkan oleh agama yang diyakininya.
3. Kebudayaan
Kebudayaan diartikan sebagai kesenian, adat istiadat atau peradaban manusia. Tingkah laku seseorang dalam kebudayaan tertentu akan berbeda dengan orang yang hidup pada kebudayaan lainnya, misalnya tingkah laku orang Jawa dengan tingkah laku orang Papua.
Kebudayaan diartikan sebagai kesenian, adat istiadat atau peradaban manusia. Tingkah laku seseorang dalam kebudayaan tertentu akan berbeda dengan orang yang hidup pada kebudayaan lainnya, misalnya tingkah laku orang Jawa dengan tingkah laku orang Papua.
4. Lingkungan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar individu, baik lingkungan fisik, biologis, maupun sosial. Lingkungan berpengaruh untuk mengubah sifat dan perilaku individu karena lingkungan itu dapat merupakan lawan atau tantangan bagi individu untuk mengatasinya.
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar individu, baik lingkungan fisik, biologis, maupun sosial. Lingkungan berpengaruh untuk mengubah sifat dan perilaku individu karena lingkungan itu dapat merupakan lawan atau tantangan bagi individu untuk mengatasinya.
5. Sosial Ekonomi
Status sosial ekonomi seseorang akan menentukan tersedianya suatu fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan tertentu, sehingga status sosial ekonomi ini akan mempengaruhi perilaku seseorang.
Status sosial ekonomi seseorang akan menentukan tersedianya suatu fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan tertentu, sehingga status sosial ekonomi ini akan mempengaruhi perilaku seseorang.
Usaha/perjuangan
Pengertian usaha
Kegiatan dengan mengerahkan tenaga, pikiran, atau badan
untuk mencapai suatu maksud pekerjaan (perbuatan, prakarsa, ikhtiar, daya
upaya) untuk mencapai sesuatu: bermacam-macam telah ditempuhnya untuk
mencukupi kebutuhan hidup.
Langkah2 berpandangan hidup yang baik
1. Mengenal
Mengenal ini merupakan suatu kodrat bagi manusia yaitu
merupakan tahap pertama dan setiap aktivitas hidupnya yang dalam hal ini
mengenal apa itu pandangan hidup. Tentunya kita yakin dan sadar bahwa setiap
manusia itu pasti mempunyai pandangan hidup.
2. Mengerti
Tahap kedua untuk berpandangan hidup yang baik adalah mengerti.
Mengerti di sini dimaksudkan mengerti terhadap pandangan hidup itu sendiri.
Bila dalam bernegara kita berpandangan pada Pancasila, maka dalam berpandangan
hidup pada Pancasila kita hendaknya mengerti apa Pancasila dan bagairnana
mengatur kehidupan bernegara.
3. Menghayati
Langkah selanjutnya setelah mengerti pandangan hidup adalah
menghayati pandangan hidup itu. Dengan menghayati pandangan hidup kita memperoleh
ganibaran yang tepat danbenar mengenai pandangan hidup itu sendiri.
4. Meyakini
Setelah mengetahui kebenaran dan validitasnya, baik secara
kemanusiaan, maupun ditinjau dan segi kemasyarakatan maupun bernegara dan dan
kehidupan di akherat, kita menyakini pandangan hidup yang telah kita hayati
itu. Meyakini memerupakan suatu hal untuk cenderung memperoleh suatu kepastian
sehingga dapat mencapai suatu tujuan hidupnya.
5. Mengabdi
Pengabdian merupakan snatu hal yang penting dalani menghayati
dan meyakini sesuatu yang telah dibenarkan dan diterima baik oleh dirinya lebih
oleh orang lain. Dengan mengabdi maka kita akan merasakan manfaatnya. Sedang
perwujudan manfaat mengabdi ini dapat dirasakan oleh prihadi kita sendiri.
6. Mengamankan
Proses mengamankan mi merupakan langkah terakhir. Tidak
mungkin atau sedikit kemungkinan bila belum mendalami langkah sebelumnya lalu
akan ada proses mengamankan. Langkah yang terakhir ini merupakan langkah yang
terberat dan benar-benarmembutuhkan iman yang teguh dan kebenaran dalam
menanggulangi segala sesuatu demi tetap tegaknya pandangan hidup itu.
Manusia dan Tanggung Jawab
Pengertian tanggung jawab
Pengertian tanggung jawab dalam Kamus Umum Bahasa Besar
Indonesia adalah keadaan dimana wajib menanggung segala sesuatu, sehingga
berkewajiban menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatunya atau
memberikan jawab dan menanggung akibatnya.
Jenis2 tanggung jawab & contohnya
1. Tanggung jawab terhadap Tuhan
Tuhan menciptakan manusia di bumi ini bukanlah tanpa
tanggung jawab, melainkan untuk mengisa kehidupannya manusia mempunyai tanggung
jawab langsung terhadap Tuhan.
2. Tanggung jawab terhadap diri sendiri
Tanggung jawab terhadap diri sendiri menentukan kesadaran
setiap orang untuk memenuhi kewajibannya sendiri dalam mengembangkan
kepribadian sebagai manusia pribadi.
3. Tanggung jawab terhadap keluarga
Keluarga merupakan masyarakat kecil. Keluarga terdiri dari
suami, ister, ayah, ibu anak-anak, dan juga orang lain yang menjadi anggota
keluarga. Tiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarga.
4. Tanggung jawab terhadap masyarakat
Pada hakekatnya manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan
manusia lain, sesuai dengan kedudukannya sebagai mahluk sosial. Karena
membutuhkan manusia lain maka ia harus berkomunikasi dengan manusia lain.
Pengertian pengabdian
Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran,
pendapat ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, cinta kasih , kasih
sayang, hormat,atau satu ikatan dan semua itu dilakukan dengan ikhlas.
Pengabdian itu pada hakekatnya adalah rasa tanggungjawab. Apabila orang bekerja
keras sehari penuh untuk mencukupi kebutuhan. Hal itu berarti mengabdi kepada
keluarga.
Macam-macam pengabdian
1. Pengabdian terhadap Tuhan yang Maha
EsaYaitu penyerahan diri secara penuh terhadap Tuhan dan
merupakan perwujudan tanggung jawabnya yang juga diikuti oleh pengorbanan.
Contoh: Umat Islam melaksanakan shalat lima waktu dalam sehari, melakukan
zakat, melaksanakan kurban dan sebagainya, itu semua tidak lain adalah untuk
pengabdian kepada Tuhan yang Maha Esa.
2. Pengabdian kepada masyarakat
Ini timbul karena manusia dibesarkan dan hidup dalam
masyarakat, sehingga sebagai perwujudan tanggung jawabnya kemudian melakukan
pengabdian juga pengorbanan. Contoh: Seorang mahasiswa yang telah lulus,
kemudian berusaha memajukan pendidikan di desanya dengan mendirikan sekolah,
walaupun tanpa imbalan apapun, ia lakukan demi kemajuan desanya.
3. Pengabdian kepada raja
Yaitu suatu penyerahan diri secara ikhlas kepada rajanya,
karena dianggap yang melindunginya, walaupun sekarang jarang terjadi. Contoh:
Seorang gadis dengan suka rela dijadikan selir oleh rajanya.
4. Pengabdian kepada negara
Timbul karena seseorang merasa ikut bertanggung jawab
terhadap kelestarian (kelangsungan) negara dan demi persatuan kesatuan bangsa.
Contoh: Dalam usaha merebut kembali Irian Barat dari penjajah Belanda, banyak
pemuda yang mendaftarkan diri menjadi sukarelawan.
5. Pengabdian kepada harta
Ini terjadi karena seseorang memandang bahwa harta yang
menghidupinya, sehingga tindakan- tindakannya semata- mata demi harta. Kadang-
kadang ia tanpa menyadari justru mengorbankan dirinya untuk mempertahankan
hartanya, yang akhirnya tidak dapat menikmati hartanya.
6. Pengabdian kepada keluarga
Ini timbul karena keinginan untuk membahagiakan keluarga
dengan terpenuhinya kebutuhan secara lahir dan batin secara layak.
Contoh pengabdian dalam kehidupan sehari hari
Seorang guru rela mengajar berpuluh-pulah tahun dengan jarak
tempuh berkilo-kilo meter dari tempat tingganya ke sekolahnya ia berangkat dari
rumahnya dengan mengendarai sepeda, demi tanggung jawab dia kepada
murid-muridnya dan pengabdiannya sebagai pengaja, walaupun apa yang talah dilakukan
tidak sebanding dengan yang ia dapat selama ini.
Pengertian pengorbanan
Pengorbanan adalah pemberian yang didasarkan atas kesadaran
moral yang tulus ikhlas semata-mata. Pengorbanan merupakan akibat dari
pengabdian. Pengorbanan diserahkan secara ikhlas tanpa pamrih, tanpa ada
perjanjian, tanpa ada transaksi, kapan saja diperlukan.
Macam2 pengorbanan
Pengorbanan terhadap keluarga
Pengorbanan terhadap bangsa
Akibat dari pegorbanan
Hidup dalam bermasyarakat akan tenan karena kita akan saling
tolong menolong satu dengan yang lainya tanpa mengharapkan imbalan dengan iklas
Contoh pengorbanan
Seorang ibu rela mengesampingkan keinginannya dalam membeli
sesuatu untuk dirinya sendiri, demi membeli kebutuhan anak-anaknya, meskipun
hanya keinginan kecil, seorang ibu mengorbankan waktu istirahatnya untuk
menjaga anaknya.